Padatnya kegiatan membuat sebagian orang susah mengosongkan waktu berolahraga tiap hari. Walhasil, sebagian orang menggunakan berolahraga sesekali di akhir minggu dengan keseriusan lebih berat serta waktu lebih panjang.
Tetapi sesungguhnya, mana yang lebih baik, teratur ataupun lumayan berolahraga berat sesekali?
Dokter spesialis ortopedi serta traumatologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi& Traumatologi Indonesia, Andi Nusawarta berkomentar, salah satu perihal yang butuh serta berarti buat dicermati dalam olahraga tercantum sepanjang bulan Ramadan ialah rutinitas bukan beratnya.
” Serta apalagi bisa tingkatkan resiko luka ataupun kendala kesehatan yang lain. Sangat bagus ringan serta lagi,” ucapnya.
Buat mengenali keseriusan berolahraga, Kamu dapat melaksanakan uji bicara. Apabila Kamu telah terengah berarti Kamu telah melaksanakan berolahraga berat sebab telah terletak di puncak latihan.
Kamu pula dapat mengukur Heart Rate Maximum( HRM). HRM menampilkan kurang dari 60 persen HRM tercantum ringan), HRM 60- 80 persen terkategori serta di atas 80 persen telah dikatakan berat.
” Umumnya sangat mudah dapat digunakan jam tangan spesial buat mengetahuinya,” kata Andi.
Perihal lain yang pula butuh perhatikan dalam olahraga ialah fleksibilitas ataupun kelenturan yang umumnya dicoba dikala pemanasan. Kelenturan badan bisa menghindari luka serta berfungsi jadi pelindung dalam infeksi sendi serta penyakit yang lain.
” Contohnya, jalani stretching secara teratur buat melatih fleksibilitas, hingga dari itu baiknya kita jangan duduk seharian tetapi jalani peregangan tiap 2 jam sekali,” anjuran Andi
Sepanjang Ramadan, Andi pula menganjurkan Kamu senantiasa olahraga walaupun sebagian Kamu cenderung malas bergerak yang berdampak turunnya imunitas badan sehingga badan terasa tidak bugat serta fit.
Terpaut waktu olahraga, saat sebelum buka puasa ataupun setelah buka puasa jadi saran. Apabila Kamu memilah olahraga setelah berbuka puasa, hingga perhatikan supaya durasinya 2- 3 jam saat sebelum tidur.
Sedangkan, apabila Kamu mau melaksanakannya pada pagi hari hingga mengurangi waktunya serta intensitasnya. Kamu dianjurkan cuma olahraga dengan keseriusan ringan demi menjauhi kehilangan cairan tubuh serta lemas.
” Terdapat juga perihal yang butuh kita perhatikan dalam berolahraga ialah durasinya, itu dapat 30 hingga 60 menit ataupun 150 menit per pekan. Yang butuh dicermati lain merupakan frekuensinya ialah 3 hingga 5 kali seminggu,” kata Andi.
Bersumber pada jenisnya, ada 2 tipe berolahraga yang sepanjang ini diketahui, salah satunya berolahraga aerob ataupun latihan kardio.
Bagi Andi, berolahraga ini pas buat membakar lemak serta bisa dicoba di rumah, semacam treadmill, sepeda statis, skipping ataupun lompat tali, naik turun tangga serta jalur kilat dekat rumah.
Tipe yang lain ialah berolahraga anaerob yang bisa berguna buat melatih kekuatan otot. Contoh berolahraga tipe ini ialah push up, squat serta lunges.
” Kenapa butuh melatih otot? Sebab otot hendak menurun 1- 2 persen dengan sendirinya pada umur di atas 35 ataupun 40 tahun. Otot itu berbanding lurus dengan tulang. Apabila kita tidak melatih otot hingga otot mengecil serta tulang jadi lemah sehingga gampang patah,” demikian uraian Andi.
Average Rating